Tinjau Venue PON di Jatinangor, Aher Minta Terus Disempurnakan



SUMEDANG — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meninjau venue PON XIX Jawa Barat 2016 untuk cabang olahraga pencak silat dan  futsal di kawasan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor serta venue golf di Bandung Giri Gahana Golf Jatinangor, Kab. Sumedang, Selasa (29/12/2015). 

Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), yang juga Ketua PB PON XIX Jawa Barat 2016, dalam pantauannya menunjukkan semua venue akan sepenuhnya beres sebelum bulan Juli 2016. Bahkan, untuk venue pencak silat ini akan segera dilakukan ujicoba tingkat Jawa Barat. 

“Saat ini proses lelang tahap kedua sedang dilakukan, pada bulan Febuari paling telat sudah dilaksanakan pengerjaannya. Untuk pengerjaan lanjutan dua venue dengan tiga gelanggang yaitu dua arena untuk futsal dan satu untuk pencak silat,” katanya. 

Menurut Aher, dirinya puas dengan seluruh pengerjaan. Dalam tender lanjutan ini diharapkan tidak ada kendala lagi, 
semuanya harus berjalan sesuai dengan yang direncanakan, bukan hanya venue ini saja tetapi untuk semua arena pertandingan. 

Untuk kesuksesan PON, Pemprov Jabar tahun ini menganggarkan Rp 800 miliar untuk penyelenggaraan lomba, Rp 200 miliar lebih untuk sarana dan prasarana termasuk alat-alat olahraga. Kemudian, Rp 300 miliar untuk KONI terkait pembinaan dan prestasi kontingen Jabar dalam ajang PON XIX dan sisanya Rp 700 miliar untuk jalan termasuk jalan menuju akses venue PON. 

“Saya ingin pada Agustus dan September 2016 tidak ada lagi urusan fisik, sisa pekerjaan sebanyak 6% di tahun 2016 awal harus selesai,” katanya. 

Aher menegaskan, di samping venue utama, pihaknya juga sudah menyiapkan venue alternatif jika terjadi gangguan pada venue utama.  “Semua cabang olahraga dipastikan ada venue alternatif dikhawatirkan venue utama ada kendala, hambatan atau gangguan karena itu merupakan standar ketentuan,” kata Aher. 

Sementara itu Kepala Bidang Permukiman Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, yang juga Koordinator Perencanaan Sarana Panitia Besar PON XIX, Boy Iman Nugraha mengatakan, semua bidang perkerjaan untuk penyelenggaraan PON mereka dahulukan selain pengerjaan revitalisasi Lapangan Gasibu. 

“Untuk kontrak yang tahun ini selesai 100% tidak ada adedum atau sanksi bagi kontraktor, rata-rata mereka membangun selesai dalam waktu yang tepat,” katanya. 

Dia berharap, pekerjaan tahap lanjutan bisa selesai tepat waktu, meskipun dalam pengerjaan ini dipacu oleh waktu penyelesaian.  Mereka tetap mengutamakan kualitas sekalipun dikejar waktu yang harus selesai tepat waktu.

sumber PKS Kota Bandung http://ift.tt/1RQyH7V

Tinggalkan komentar